Trending Topik

Macam-Macam Conveyor

Diposting oleh On Thursday, November 29, 2012

Conveyor yg sering digunakan utk pengangkutan bahan baku ada beberapa seperti :

        1. Belt Conveyor, bentuk seperti sabuk panjang yg berputar, bisa terbuat dari karet, plastik, kulit atau logam tergantung bahan yg diangkut, digunakan utk pengangkutan datar, miring (< 15 – 20°). Bisa digunakan utk mengangkut karung, pasir dll.  

Keuntungan :
  • Fleksibel dalam penggunaan, bisa datar / miring
  • Desain sederhana
  • Tingkat kebisingan rendah
  • Proses kontinyu
  • Mampu membawa beban berkapasitas besar
  • Daya yg dibutuhkan kecil
  • Bisa diatur kecepatan sabuk shg didapatkan material yg dipindahkan per jamnya
Kelemahan :
  • Kemiringan terbatas (< 15 – 20°)
  • Hanya bisa dipasang lurus
  • Perawatan mahal
  • Sabuk rentan rusak
"Conveyor which is often used for the transport of raw material are :

        1. Belt Conveyor, form like long belt that rotates, can be made from rubber, plastic, leather or metal depending on the material is carried, used for flat, sloping  (< 15 – 20°). Can be used for transport of sack, sand etc.
Advantages :

  • Flexibel in use (flate / slope)
  • Simple design
  • Low noise
  • Continuous process
  • Ability bring large load capacity
  • Small power
  • Can be set velocity of belt so got material is transported per hours
Disadvantages :
  • Limit slope  ( < 15 – 20 ° )
  • Only flat use
  • Expensive maintenance
  • Belt vunerable to damage"

Belt Conveyor

      2.  Bucket Elevator, bentuk seperti timba yg berputar dan mengambil material dari bawah ke atas oleh rantai.
Keuntungan :
  • Bisa digunakana utk kemiringan curam / tegak lurus sampai 50 m
  • Harga murah karena pemakaian energi kecil
  • Tempat lebih sempit
  • Dapat digunakan utk macam2 material (kering, lengket atau basah)
Kelemahan :
  • Bahan yg diangkut bisa saja jatuh ke bawah
  • Tidak bisa digunakan utk jalur berbelok
  • Kebersihan bahan yg diangkut tdk terjaga
  • Kecepatan rendah
      "2. Bucket Elevator, shape such as bucket that rotates and take material from below to above by chain.
Advantages :
  • Can be used for steep slope / vertical until 50 m
  • Cheap cost due to use small energy
  • Place narrower
  • Can be used for kind of material (dry, sticky or wet)
Disadvantages :
  • Material is carried can falling down
  • Can't be used for turn line
  • Cleaning of material transported is not awake
  • Low speed"
Bucket Elevator
      3.  Screw Conveyor, bentuk seperti sekrup bisa tunggal / ganda yg berputar pada poros, sehingga material akan terangkut melewati celah sekrup dan dibawa ke ujung.
Keuntungan :
  • Biaya sedikit
  • Efisien tempat
  • Fleksibel utk horizontal atau kemiringan (namun tdk tajam)
  • Bisa digunakan utk material panas, berdebu dan lengket
  • Memungkinkan pengeluaran bahan pada semua titik pada sekrup di casing
  • Perawatan mudah
  • Desain sederhana
Kelemahan :
  • Timbul gesekan antara bahan dg sekrup shg konsumsi daya tinggi
  • Kapasitas rendah
  • Terbatas utk material curah
      "3.  Screw Conveyor, shape such as screw (single or double) which it rotates at shaft, so material is carried through screw gap and bring to the end. 
Advantages :
  • Low cost
  • Efficient of space
  • Flexibel in horizontal or slope (but not steep)
  • Can be used for hot material, dusty, and sticky
  • Ability outlay material at all spot in the screw casing
  • Easy maintenance
  • Simple design
Disadvantages :
  • Happen friction between material with screw so high energy consumption
  • Low capacity
  • Limit for bulk material"
Screw Conveyor
      4.  Scrapper Conveyor
Keuntungan :
  • Harga murah
  • Dapat beroperasi pada kemiringan tdk boleh > 30 °
Kelemahan :
  • Tenaga tdk konstan
  • Jarak transport pendek
  • Biaya perawatan besar
      "4.  Scrapper Conveyor
Advantages :
  • Cheap cost
  • Can be operated at slope can't  > 30 °
Disadvantages :
  • Unconstant power
  • Distance transport is short
  • Large maintenance cost"
Scrapper Conveyor
      5.  Apron Conveyor
Keuntungan :

  • Dapat digunakan utk material kasar dan berat
  • Perawatan murah
  • Dapat digunakan utk kemiringan 25 °
Kelemahan :
  • Kapasitas pengangkutan kecil
  • Bekerja searah saja
  • Kecepatan rendah
  • Pembuatan rumit
  • Biaya tinggi
      "5.  Apron Conveyor
Advantages :
  • Can be used for rough and tough material
  • Low maintenance
  • Can be used for slope 25 °
Disadvantages :
  • Small capacity
  • Working in the same direction
  • Low speed
  • Difficult making
  • High cost"
Apron Coveyor
      6.  Pneumatic Conveyor, prinsip kerja mengalirkan material dalam pipa dg bantuan udara bertekanan
Keuntungan :
  • Perawatan kecil
  • Digunakan utk material curah dan bongkaan kecil
  • Fleksibilitas pengangkutan
  • Pengoperasian murah
Kelemahan :
  • Energi yg dibutuhkan besar utk pengangkutan sama
      "6.  Pneumatic Conveyor, working principle flowing material in pipe with pressure air
Advantages :
  • Small maintenance
  • Used for bulk material and small pieces
  • Flexibel in transport
  • Cheap operation
Disadvantage :
  • Need the large energy for same transportation"

Kutip Artikel ini sebagai Referensi (Citation):
Feriyanto, Y.E. (2012). Macam-Macam Conveyor, Best Practice Experience in Power Plantwww.caesarvery.com. Surabaya

Referensi:
[1] Feriyanto, Y.E. (2012). Best Practice Experience in Power Plant. Surabaya

ARTIKEL TERKAIT : 
1. Macam - Macam Pompa (Pump)

Macam-Macam Kompresor (Compressor)

Diposting oleh On Wednesday, November 28, 2012

Pembagian kompresor dan cara kerjanya hampir sama dengan pompa. Kompresor yg sering digunakan terbagi menjadi 2 yaitu :
    1.  Positive Displacement, prinsip kerjanya menghasilkan tekanan tinggi dg memperkecil ruang volume udara. Terbagi menjadi 2 yaitu :
  • Reciprocating / Piston, prinsip kerjanya kompresor dilengkapi piston yg bergerak naik turun atau maju mundur , saat piston turun / mundur berarti volume ruang piston besar dan tekanan kecil shg udara dari luar bisa masuk dan waktu piston bergerak naik / maju maka volume ruang piston mengecil shg tekanan naik dan udara bisa terdorong ke tabung penampung, dalam tabung terdapat katup jadi udara dalam tabung penampung tidak bisa kembali lagi ke silinder (piston). Penggunaan yaitu pada kompresor pinggir jalan, AC yg besar dan otomotif.
"The division of compressor and working principle almost same with pump. Compressor is used divided into 2 are :
  1. Positive Displacement, working principle is produce high pressure with minimize air space volume. Divided into 2 are :
  • Reciprocating, working principle is compressor completed piston up - down or forward - back, when piston down / back means space volume is large and small pressure so air from outside can enter and when piston moving up / forward so space volume is small so increase the pressure and air can be pushed to container tube, in the tube there is valve so air in the container tube can be return to the cylinder (piston). Usage are compressor at side of the road, large AC and otomotive."
Ada 2 tipe reciprocating compressor yaitu :
*  Single Stage, terdiri dari 1 ruangan silinder berisi 1 piston atau beberapa silinder tapi disusun paralel, prinsip kerja sama seperti penjelasan diatas dan biasanya digunakan utk tekanan (4 bar)
*  Double Stage, digunakan utk tekanan lebih tinggi (15 bar), terdiri dari 2 silinder dan 2 piston. Prinsip kerjanya udara masuk dikompresi piston pertama dan didinginkan dan masuk ke piston kedua utk dikompresi dan didinginkan shg mencapai tekanan yg diinginkan. Kompresi piston kedua lebih tinggi

"There are 2 types of reciprocating compressor are :
*  Single Stage, consist of 1 cylinder space contain 1 piston or some cylinder arranged parallel, working principle is same like explain above and usually used for pressure (4 bar)
*  Double Stage, used for higher pressure (15 bar), consist of 2 cylinders and 2 pistons. Working principle intake air is compressed by first piston and cooled then enter to second piston for compressed and cooled so achieve that desired pressure. Compression of second piston is higher."
Reciprocating Compressor
  • Rotary, terbagi menjadi 3 yaitu :
* Lobe,  prinsip kerjanya sepasang lempeng logam seperti sayap kupu-kupu yg saling bertautan shg bisa menyedot udara, memampatkannya dan mengalirkannya
* Screw,  prinsip kerjanya 2 screw saling bertautan seperti roda gigi shg bisa memampatkan udara dan mengalirkannya. Penggunaan pada PLTU
* Vane,  prinsip kerjanya menggunakan blade pada sisi rotor, udara masuk lewat inlet dikompresi oleh sudu-sudu dalam casing menuju outlet
  • "Rotary, divided into 3 are :
* Lobe, working principle is couple of metal plate like butterfly wings is interlocked so can be taken up air, compressed and blowing
* Screw, working principle is 2 screws interlocked like gear so can compress air and blowing. Usage at PLTU
* Vane, working principle is using blade at rotor side, air intake by inlet, compressed by blade in the casing to the outlet"
Lobe Rotary

     
Screw Rotary

Vane Rotary
      2.  Dinamik, prinsip kerjanya tekanan yg ditimbulkan tergantung pada putaran impeller. Ada 2 tipe :
  • Aksial, prinsip kerjanya baling2 berputar searah dengan sumbu poros
  • Sentrifugal, prinsip kerjanya menggunakan gaya sentrifugal, dimana udara masuk lewat inlet dan berputar dg impeller dan udara yg ditekan mengenai casing shg trjdi pemampatan dan keluar menuju outlet. Penggunaan pada refrigerator, AC, mesin jet
      "2. Dynamic, working principle is pressure generated depends on the impeller rotation
  • Axial, working principle is propellers rotating at same direction with shaft axis
  • Centrifugal, working principle using centrifugal force, which intake air through inlet and rotated by impeller and air compressed reach casing so happen compression and out to the outlet. Usage at refrigerator, AC, jet machine"
Centrifugal Compressor

Kutip Artikel ini sebagai Referensi (Citation):
Feriyanto, Y.E. (2012). Macam-Macam Kompresor (Compressor), Best Practice Experience in Power Plantwww.caesarvery.com. Surabaya

Referensi:
[1] Feriyanto, Y.E. (2012). Best Practice Experience in Power Plant. Surabaya

ARTIKEL TERKAIT :

Heat Exchanger (HE)

Diposting oleh On Tuesday, November 27, 2012


Di industri - industri kimia banyak memanfaatkan heat exchanger utk pertukaran panas, dan yg sering digunakan adalah 2 tipe dibawah ini :
"In the chemical industries many using heat exchanger and often used are 2 types below :"
      1. STHE (Shell and Tube Heat Exchanger)
adalah penukar panas yang terdiri dari bagian luar (shell) dan bagian dalam (tube). Aliran fluida dari shell masuk ke sisi luar tube dengan arah yg zig-zag dan turbulen karena adanya baffle (penghalang). Fungsi baffle utk memperluas dan memperlama kontak antara fluida sisi shell dan tube shg kontak lebih efektif transfer panasnya. Sedangkan fluida dari tube mengalir melewati tube yg dipasang paralel.
"STHE is heat exchanger has consist of shell (outside) and tube (inside). Fluid flow from shell entrance to the outside of tube with zig - zag and turbulence because of baffle. Baffle has function to enlarge and prolong contact between fluid from shell side and tube so that heat transfer contacting is more effective than. Whereas fluid from tube flowing pass parallel tube."
Macam - macam bentuk penyusunan tube adalah :
  • Triangular (segitiga)
  • Rotate Triangular
  • Square (segiempat)
  • Rotate Square
Macam - macam tipe STHE :


  • a) Tipe 1-2
Artinya fluida masuk melewati 1 sisi shell dan 2 pada sisi tube. Jadi fluida mengalir hanya 1 kali sepanjang kolom STHE pada shell sedangkan tube mengalir sebanyak 2 kali lewatan (berbentuk U sebanyak 1 kali).
"Meaning is fluid entrance from passing 1 shell side and 2 on the tube side. So the fluid flow only 1 time along STHE column at shell whereas tube flow 2 time passing (U turn 1 time)."
  • b) Tipe 2-4
Artinya fluida sisi shell masuk melewati kolom sebanyak 2 (perputaran di U bend / U turn 2 kali) dan 4 lewatan pada sisi tube (berbentuk U sebanyak 2 kali).

"Meaning is fluid shell side passing column 2 time (U turn 2 time) and 4 passing on the tube side (U turn 2 time)."

  • c) Tipe 3-6
Artinya fluida sisi shell masuk melewati kolom sebanyak 5 (perputaran di U bend / U turn 3 kali) dan 6 lewatan pada sisi tube (berbentuk U sebanyak 3 kali).
"Meaning is fluid shell side entrance passing column r time (U turn 3 time) and 6 pass on the tube side (U turn 3 time)."
Karakteristik dari STHE adalah :
  • Luas perpindahan panas > 120 ft2
  • Utk kapasitas aliran besar shg beban liquid pada kolom rendah karena tube berdiameter kecil
  • Perawatan mudah karena tube bisa diambil
  • Efisien tempat
  • Dapat digunakan utk range suhu yg besar (-100 C sd 600 C)
  • Dapat digunakan utk tekanan besar, (shell 300 bar dan tube 1400 bar)
STHE
       2. DPHE (Double Pipe Heat Exchanger)
adalah alat penukar panas yg terdiri dari 2 pipa (annulus = luar dan inner pipe = dalam). Aliran fluida dari dalam dan luar shg terjadi transfer panas sepanjang aliran pipa.
Karakteristik :
  • Digunakan utk kapasitas aliran kecil karena hanya ada 2 pipa yaitu pipa dalam dan luar shg beban kolom besar
  • Luas perpindahan panas < 120 ft2 
  • Boros tempat karena belokan2 pipa membutuhkan tempat yg lebih
  • Sulit pembersihan karena biasanya inner pipe terpasang permanen tdk bisa diambil
DPHE

Istilah - istilah yg sering muncul pada perancangan heat exchanger (HE) :
  • Fouling factor (Rd) : tingkat kekotoran dari HE, digunakan utk menghitung efisiensi alat dari tahun ke tahun and pada STHE utk pembersihan tube per satu-satu shg alat tetap bisa bekerja. Rd > Rd ketetapan maka over desain dan Rd < Rd ketetapan maka under desain
  • Baffle : penghalang aliran pada DPHE shg aliran dari pipa luar lebih lama kontak dengan aliran bagian dalam
  • Pitch : jarak antara tengah susunan tube
  • Uc : tahanan panas dalam keadaan bersih
  • Ud : tahanan panas dalam keadaan kotor
  • Pressure Drop (ΔP) : penurunan tekanan karena aliran fluida. Utk liquid max 10 psi dan gas 2 psi
  • Co-Current : aliran antar fluida panas dg dingin searah
  • Counter-Current : aliran antar fluida panas dg dingin berlawanan arah

Penjelasan Gambar :
  • Co - Current (kiri) --> arah arus atas dan bawah sama-sama ke kanan
Pada sumbu Y kiri dari atas simbolnya adalah : T1 (suhu panas in), t1 (suhu dingin in)
Pada sumbu Y kanan dari atas simbolnya adalah : T2 (suhu panas out), t2 (suhu dingin out)
Gambar Sebelah Kiri :
Aliran panas T1 masuk kemudian menjadi T2 yg suhunya menjadi lebih rendah sedangkan aliran dingin t1 masuk kemudian menjadi t2 yg suhunya menjadi lebih tinggi. Berarti arah arus searah karena sama2 jalan bareng searah dalam satu pipa, dimana yg panas menjadi suhu rendah dan yg dingin menjadi suhu tinggi (transfer panas) dalam keadaan suhu hampir sama (interval garis Y kanan semakin mengecil).
" At Y left ordinat from top symbols are T1 (hot temperature in), t1 (cold temperature in)
At Y right ordinat from top symbols are T2 (hot temperature out), t2 (cold temperature out)
Left Image :
Hot flow T1 entrance then T2 that temperature become lower than whereas cold flow t1 entrance then t2 temperature become higher than. The means flow direction "co-current" because flow walk together in the same direction in 1 pipe, where hot fluid become low temperature and cold fluid become high temperature (heat transfer) in final state is approximate temperature (interval Y right small)."
  • Counter Current (kanan) --> arah arus utk atas ke kanan dan yg bawah ke kiri
Pada sumbu Y kiri dari atas simbolnya adalah : T1 (suhu panas in), t2 (suhu dingin out)
Pada sumbu Y kanan dari atas simbolnya adalah : T2 (suhu panas out), t1 (suhu dingin in)
Gambar Sebelah Kanan :
Aliran panas T1 masuk kemudian menjadi T2 yg suhunya menjadi lebih rendah sedangkan aliran dingin t1 masuk kemudian menjadi t2 yg suhunya menjadi lebih tinggi dalam arah yg berlawanan dg arus panas. Arah arus berlawanan arah karena interval garis Y kanan yg semakin melebar yg berarti semakin panjang kontak maka yg arus panas akan semakin dingin dan arus dingin akan semakin panas.
" At Y left ordinat from top symbols are T1 (hot temperature in), t2 (cold temperature out)
At Y right ordinat from top symbols are T2 (hot temperature out), t1 (cold temperature in)
Right Image :
Hot flow T1 entrance then T2 that temperature become lower than whereas cold flow t1 entrance then t2 temperature become higher than in opposite direction "counter current" with hot fluid. Current direction opposite because of Y line interval widened that means longer contact so hot fluid will cold and cold fluid become hot."
Alasan fluida ditempatkan pada pipa bagian dalam (STHE pada tube dan DPHE pada inner pipe) adalah 
  • Fluida yg mudah menguap dan mahal harganya
  • Fluida panas, karena kalau diletakkan di bagian dalam lebih rendah heat loss-nya
  • Fluida dg laju alir yg besar, karena kalau didalam alat tdk goyang
  • Pada STHE, fluida mudah mengendap, jadi kalau diletakkan di tube akan mudah pembersihannya
"The reason fluid is placed on the inside pipe (tube on the STHE and inner pipe on the DPHE) are :
  • Fluid volatile and expensive
  • Hot fluid, because if placed on the inside pipe will low heat loss
  • Fluid with large flow, because if placed on the inside, equipment not shaky
  • On the STHE, fluid easy settle, if placed tube will easy to cleaning."